Tidak hanya uang, proses penambangan juga berevolusi dari menambang emas hingga menambang Bitcoin atau mining BTC. Menambang Bitcoin adalah proses pencetakan Bitcoin baru hanya dengan perangkat komputer.
Sementara menambang emas memerlukan perangkat seperti alat-alat berat pengeboran dan sebagainya. Bayangkan Anda sedang berada di sebuah tambang emas di Kalimantan. Anda melihat para pekerja yang bekerja keras untuk menggali, mengangkut, dan memproses bijih emas yang berkilauan. Anda juga melihat dampak negatif dari aktivitas penambangan ini, seperti kerusakan lingkungan, polusi, dan konflik sosial.
Sekarang, bayangkan Anda sedang berada di sebuah ruangan ber-AC yang penuh dengan komputer canggih. Anda melihat layar monitor yang menampilkan angka-angka dan grafik yang rumit. Anda juga mendengar suara kipas yang berputar untuk mendinginkan mesin-mesin yang bekerja tanpa henti. Inilah salah satu contoh tempat penambangan bitcoin, mata uang digital yang menarik perhatian masyarakat global.
Bitcoin, mata uang digital yang paling populer di dunia, telah mencatatkan kenaikan harga yang luar biasa sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2009. Pada November 2023, harga satu Bitcoin mencapai $36,400 (Rp 26,8 miliar), membuat banyak orang tertarik untuk memiliki dan berinvestasi di cryptocurrency ini.
Salah satu cara untuk mendapatkan Bitcoin adalah dengan menambangnya, yaitu proses yang melibatkan penggunaan komputer canggih untuk memverifikasi transaksi Bitcoin dan menciptakan Bitcoin baru. Namun, menambang Bitcoin bukanlah hal yang mudah dan murah. Ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) khusus, serta biaya listrik yang tinggi.
Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja penambangan Bitcoin? Apa saja yang dibutuhkan untuk memulainya? Dan berapa biaya yang harus dikeluarkan? Berikut adalah penjelasan singkat dan sederhana tentang penambangan Bitcoin.
Apa itu Penambangan Bitcoin?
Menambang bitcoin adalah proses menciptakan bitcoin baru dengan menggunakan komputer khusus yang disebut ASIC (Application-Specific Integrated Circuit). Sederhananya, penambangan Bitcoin adalah proses di mana para penambang alias miner, yaitu orang-orang yang menjalankan komputer khusus, bersaing untuk menyelesaikan masalah matematika yang sangat kompleks yang berkaitan dengan transaksi Bitcoin. Masalah ini disebut sebagai hash, dan penambang yang berhasil menemukan jawaban yang benar atau terdekat dengan hash target akan mendapatkan hak untuk menambahkan blok baru ke dalam buku besar (ledger) umum Bitcoin, yang disebut sebagai blockchain.
Apa itu Blockchain?
Blockchain adalah catatan kronologis dan terdistribusi dari semua transaksi Bitcoin yang pernah terjadi. Blockchain memastikan bahwa setiap Bitcoin hanya dapat dibelanjakan sekali dan tidak dapat dipalsukan atau digandakan. Blockchain juga memungkinkan siapa saja untuk melihat dan memverifikasi transaksi Bitcoin yang terjadi di seluruh dunia.
Fungsi Penambang Bitcoin
Dengan menambahkan blok baru ke blockchain, penambang memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan integritas jaringan Bitcoin. Sebagai imbalan atas kontribusi mereka, penambang akan menerima sejumlah Bitcoin yang telah ditentukan sebelumnya.
Jumlah ini disebut sebagai hadiah blok, dan saat ini adalah 6.25 Bitcoin per blok. Hadiah blok ini akan berkurang setiap 210,000 blok, atau sekitar setiap empat tahun, peristiwa ini biasa disebut sebagai halving Bitcoin. Ini merupakan cara untuk mengendalikan jumlah Bitcoin yang beredar di pasar. Jumlah maksimum Bitcoin yang dapat diciptakan adalah 21 juta, dan diperkirakan akan tercapai pada tahun 2140.
Bagaimana Cara Menambang Bitcoin?
Untuk menambang Bitcoin, Anda membutuhkan tiga hal utama: dompet kripto atau wallet, perangkat lunak, dan peralatan.
1. Dompet Kripto
Dompet kripto atau wallet adalah tempat Anda menyimpan Bitcoin yang Anda hasilkan dari penambangan. Dompet adalah akun online terenkripsi yang memungkinkan Anda menyimpan, mengirim, dan menerima Bitcoin atau cryptocurrency lainnya. Ada berbagai macam dompet yang tersedia, seperti Coinbase, Trezor, dan Exodus, yang menawarkan fitur dan keamanan yang berbeda.
2. Software Khusus
Software atau perangkat lunak untuk menambang adalah program yang menghubungkan komputer Anda dengan jaringan Bitcoin dan memungkinkan Anda untuk berpartisipasi dalam proses penambangan. Ada banyak pilihan perangkat lunak penambangan yang bisa Anda pilih, seperti CGMiner, BFGMiner, dan BitMinter, yang sebagian besar gratis dan kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Mac.
3. Perangkat Komputer
Perangkat komputer dengan beberapa VGA RTX 3050 misalnya adalah komponen paling penting dan paling mahal dalam penambangan Bitcoin. Anda membutuhkan komputer yang kuat dan cepat yang dapat menyelesaikan masalah matematika yang sangat kompleks dalam waktu singkat. Komputer ini disebut sebagai Application-Specific Integrated Circuit (ASIC), dan bisa memakan biaya hingga $10,000 (Rp 73,7 juta) per unit. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan biaya listrik yang diperlukan untuk menjalankan ASIC, yang bisa sangat tinggi tergantung pada lokasi dan tarif di tempat atau negara Anda.
Cara Mulai Menambang Bitcoin
Setelah Anda memiliki ketiga hal tersebut, Anda bisa mulai menambang Bitcoin dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pasang dan konfigurasikan peralatan Anda sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh produsennya.
- Unduh dan instal perangkat lunak penambangan yang Anda pilih, dan jalankan programnya.
- Masukkan alamat dompet Anda ke dalam perangkat lunak penambangan, sehingga Anda bisa menerima Bitcoin yang Anda hasilkan.
- Ikuti instruksi yang diberikan oleh perangkat lunak penambangan untuk mulai menyelesaikan masalah matematika dan berkompetisi dengan penambang lain.
- Periksa kinerja dan statistik penambangan Anda secara berkala, dan sesuaikan pengaturan Anda jika perlu.
- Nikmati hasil penambangan Anda, dan jangan lupa untuk membayar pajak.
Berapa Biaya Menambang Bitcoin?
Biaya menambang Bitcoin bisa sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat kesulitan, harga Bitcoin, biaya peralatan, biaya listrik, dan biaya operasional lainnya. Secara umum, semakin tinggi tingkat kesulitan, semakin rendah peluang Anda untuk menemukan hash target dan mendapatkan hadiah blok. Semakin tinggi harga Bitcoin, semakin tinggi nilai hadiah blok dan semakin besar potensi keuntungan Anda. Semakin tinggi biaya peralatan dan listrik, semakin besar pengeluaran Anda dan semakin kecil margin Anda.
Untuk menghitung biaya menambang Bitcoin, Anda bisa menggunakan kalkulator penambangan online, seperti yang disediakan oleh CryptoCompare, CoinWarz, dan WhatToMine. Kalkulator ini memungkinkan Anda untuk memasukkan parameter seperti hashrate, daya, biaya listrik, biaya peralatan, dan biaya operasional lainnya, dan memberikan perkiraan tentang profitabilitas penambangan Anda.
Menurut CryptoCompare, biaya menambang satu Bitcoin di Indonesia pada Februari 2024 adalah sekitar $21,307 (Rp 15,7 miliar), dengan asumsi hashrate 100 TH/s, daya 3,250 W, biaya listrik $0.07 (Rp 517) per kWh, dan biaya peralatan $10,000 (Rp 73,7 juta). Dengan harga Bitcoin saat ini sekitar $36,400 (Rp 26,8 miliar), ini berarti Anda bisa mendapatkan keuntungan sekitar $15,093 (Rp 11,1 miliar) per Bitcoin, belum termasuk biaya operasional dan pajak lainnya.
Di sisi lain, biaya menambang Bitcoin bisa berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada faktor-faktor seperti ketersediaan energi dan harga listrik, peraturan pemerintah, dan persaingan antara penambang. Menurut laporan Elite Fixtures, negara dengan biaya menambang Bitcoin paling murah adalah Venezuela, dengan hanya $531 (Rp 3,9 juta), sementara negara dengan biaya menambang Bitcoin paling mahal adalah Korea Selatan, dengan $26,170 (Rp 193,1 juta) untuk menambang Bitcoin.