Kenaikan harga Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar di dunia memicu optimisme publik terutama kalangan investor aset digital. Bitcoin (BTC) sebagai aset deflasi telah mencatatkan rekor baru dengan menembus angka $71.000 (sekitar Rp 1.105.935.000) selama jam perdagangan Asia hari ini. Kenaikan signifikan ini terjadi setelah mata uang digital ini berhasil melampaui ambang batas $70.000 (sekitar Rp 1.090.950.000) pada Jumat pekan lalu.
Terbangnya harga Bitcoin terpicu oleh sejumlah faktor penting. Salah satu faktor utama adalah persetujuan spot Bitcoin Exchange-Traded Funds (ETF) di Amerika Serikat pada Januari 2024. Ini telah meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong harga Bitcoin hingga menembus ATH baru. ETF Bitcoin spot memudahkan akses bagi investor institusi dan ritel ke Bitcoin, yang meningkatkan permintaan dan harga.
Kemudian, Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua, juga melonjak signifikan, dengan harga yang melampaui $4.000 atau sekitar Rp 62.340.000 berdasarkan nilai tukar hari ini. Kenaikan ini menunjukkan sentimen bullish yang berlangsung di pasar aset kripto.
Pasar yang Optimis Terhadap Bitcoin
Indeks CoinDesk 20 (CD20) mencerminkan tren positif ini dengan kenaikan hampir 1%, yang menandakan optimisme yang meluas di pasar kripto. Pasar berjangka juga menjadi sorotan, dengan premi berjangka tiga bulan tahunan di bursa utama seperti Binance, yang melonjak di atas 25%. Premi yang tinggi ini menarik perhatian para trader cash and carry, yang berpotensi mendukung likuiditas pasar lebih lanjut.
Para pendiri LondonCryptoClub, layanan buletin berita terkemuka, menyoroti faktor tambahan yang berkontribusi pada lonjakan harga. Mereka menekankan keputusan Bursa Saham London untuk menerima aplikasi untuk Bitcoin dan Ether Exchange-Traded Notes (ETN), yang menandai peningkatan penerimaan institusional terhadap cryptocurrency. Mereka juga menyoroti kondisi pasar Asia yang kurang likuid, yang telah memicu peningkatan permintaan.
Faktor makroekonomi juga berperan penting dalam mendorong harga Bitcoin lebih tinggi. Penurunan terbaru dalam tingkat suku bunga AS dan dolar telah berubah dari menjadi hambatan menjadi dukungan bagi pasar kripto. Perubahan ini, bersama dengan penurunan imbalan yang akan datang dan aliran masuk yang kuat ke ETF spot yang terdaftar di AS, telah memicu permintaan tinggi yang mendongkrak kenaikan harga Bitcoin.