Artikel ini ditulis oleh Fajar Kurniawan
Ether.Fi adalah protokol liquid restaking terbesar di Ethereum yang baru saja mengumumkan airdrop token governance, ETHFI. Alokasi token ini menjadi kesempatan emas bagi para pengguna untuk terlibat aktif dalam pengembangan protokol dan mendapatkan manfaatnya di masa depan.
Pada Sabtu (16 Maret 2024) lalu, Ether.Fi mengumumkan fase pertama airdrop mereka yang akan mengalokasikan 6% dari total suplai token. ETHFI sendiri memiliki total suplai 1 miliar token, dengan suplai awal yang beredar mencapai 115,2 juta.
Rincian Airdrop ETHFI
Airdrop ETHFI akan didistribusikan dalam dua tahap, “Season 1” dan “Season 2”.
Season 1 dimulai pada hari ini, Senin (18 Maret 2024), dengan mengalokasikan 6% dari total suplai token ETHFI (1 miliar token) kepada pengguna yang memenuhi kriteria tertentu. Kriteria tersebut meliputi:
- Pemegang eETH: Pengguna yang menyimpan eETH (versi tokenized dari ETH yang telah distaking) di dompet mereka
- Pendeposit ETH: Pengguna yang melakukan deposit ETH ke Ether.Fi
- Perujuk: Pengguna yang berhasil mengajak teman untuk menggunakan protokol Ether.Fi
- Peserta Early Adopter Program: Pengguna yang telah berpartisipasi dalam Program Early Adopter Ether.Fi
Baca juga: Investasi RWA: Masa Depan di Tangan Ondo Finance (ONDO)
Season 2 akan dimulai di kemudian hari dengan mengalokasikan 5% dari total suplai token ETHFI kepada pengguna yang memenuhi kriteria serupa. Distribusi token yang tersisa akan dialokasikan untuk investor, mitra, kontributor inti, dan kas protokol.
Kontroversi Ether.Fi Manipulasi Distribusi Token dengan Justin Sun Pendiri TRON
Pengumuman airdrop ETHFI disambut antusias oleh komunitas Ether.Fi. Namun, beberapa kekhawatiran muncul terkait alokasi awal yang diterima oleh Justin Sun, pendiri TRON. Kekhawatiran ini didasari pada reputasi Sun yang kontroversial dan kekhawatiran akan sentralisasi dalam kepemilikan token.
Dilaporkan bahwa Justin Sun berpotensi memperoleh sekitar 3,5 juta ETHFI, setara dengan 2% dari alokasi awal 60 juta token. Alokasi ini diberikan sebagai imbalan atas deposit terbaru Justin Sun sebesar 20.000 ETH ke dalam protokol.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, pendiri Ether.Fi, Mike Silagadze mengumumkan di Discord bahwa akan ada penyesuaian alokasi token untuk komunitas. Detail mengenai penyesuaian ini akan diumumkan dalam waktu dekat. Silagadze juga menegaskan komitmen Ether.Fi terhadap governance yang adil dan transparan, menyatakan:
“Kami memahami kekhawatiran komunitas terkait alokasi token. Kami berkomitmen untuk memastikan distribusi token yang adil dan transparan. Penyesuaian alokasi untuk komunitas merupakan bentuk komitmen kami terhadap governance yang baik dan inklusif.”
Posisi Ether.Fi di Ekosistem Staking Ethereum
Ether.Fi telah memantapkan posisinya sebagai pemimpin dalam sektor liquid staking Ethereum. Didukung oleh protokol restaking EigenLayer, Ether.Fi saat ini memiliki total nilai terkunci (TVL) lebih dari $3 miliar, dua kali lipat lebih besar dari pesaing terdekatnya.
Baru-baru ini, Ether.Fi juga telah mengumumkan perolehan dana sebesar $27 juta melalui skema SAFE dan Seri A, menunjukkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap potensi protokol ini.
Dengan kombinasi teknologi inovatif, tim yang berpengalaman, dan komunitas yang aktif, Ether.Fi siap untuk terus berkembang dan memimpin masa depan liquid staking di Ethereum.
Baca juga: Vitalik Buterin Ungkap Masa Depan Ethereum: Inovasi dan Dampak ke Dunia Nyata
Keuntungan Ikut Airdrop Ether.Fi dan Dapatkan Token ETHFI
Airdrop ETHFI menawarkan kesempatan bagi pengguna untuk tidak hanya mendapatkan token gratis, tetapi juga untuk menjadi bagian dari komunitas Ether.Fi dan berkontribusi dalam pengembangan protokol. Dengan kepemilikan ETHFI, pengguna akan mendapatkan hak suara dalam pengambilan keputusan penting terkait masa depan Ether.Fi.
Bagi para peminat staking Ethereum, Ether.Fi menghadirkan solusi inovatif dan efisien melalui liquid staking. Pengguna dapat melakukan staking ETH mereka dan tetap mendapatkan likuiditas aset tersebut melalui token eETH.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan aset mereka secara maksimal dan berpartisipasi dalam berbagai peluang DeFi lainnya.
Airdrop ETHFI dan komitmen Ether.Fi terhadap token governance yang adil menandakan langkah maju yang signifikan bagi protokol ini. Dengan kombinasi teknologi, tim yang mumpuni, dan komunitas yang aktif, Ether.Fi siap untuk terus memimpin dan shaping masa depan liquid staking di Ethereum.
Polemik Distribusi Airdrop Ether.Fi
Dunia kripto kembali geger dengan polemik terkait distribusi airdrop. Kali ini, platform restaking likuid Ether.Fi menjadi sorotan menyusul skema pembagian token $ETHFI yang dinilai kontroversial.
Pada 16 Maret lalu, Ether.Fi mengumumkan fase pertama airdrop mereka yang akan mengalokasikan 6% dari total suplai token. ETHFI sendiri memiliki total suplai 1 miliar token, dengan suplai awal yang beredar mencapai 115,2 juta.
Skema Pembagian Airdrop Ether.Fi yang Dikritik Komunitas
Ether.Fi telah menentukan beberapa kriteria untuk menentukan kelayakan peserta airdrop, seperti kepemilikan eETH, mengajak teman bergabung ke protokol, atau partisipasi dalam Program Early Adopter.
Namun, kontroversi mencuat ketika terungkap bahwa Justin Sun, pendiri jaringan TRON, berpotensi memperoleh sekitar 3,5 juta ETHFI, setara dengan 2% dari alokasi awal 60 juta token. Alokasi ini diberikan sebagai imbalan atas deposit terbaru Justin Sun sebesar 20.000 ETH ke dalam protokol.
Komunitas berspekulasi bahwa token tersebut bernilai hingga $20 juta. Hal ini memicu kekhawatiran akan potensi eksploitasi oleh “whale” (sebutan bagi investor dengan kepemilikan kripto dalam jumlah besar).
Kekhawatiran tersebut kian menguat dengan fakta bahwa 85% dari total airdrop dialokasikan untuk 500 dompet teratas, sementara sisanya dibagikan ke lebih dari 70.000 dompet lainnya. Skema ini dikhawatirkan akan semakin memperkaya para whale dan meminggirkan kontributor awal proyek.
Opini Dua Kubu Skema Distribusi Airdrop Ether.Fi
Perdebatan sengit mewarnai distribusi airdrop Ether.Fi. Para pendukung skema ini berpendapat bahwa model tersebut dapat mendorong perilaku yang diinginkan, seperti staking dalam jumlah besar.
Mereka berargumen bahwa protokol memiliki hak prerogatif untuk memberi insentif partisipasi dengan cara yang mereka anggap sesuai, dan staking dalam jumlah besar menjadi krusial dalam menjaga keamanan jaringan.
Di sisi lain, para pengkritik menentang skema ini dengan alasan potensi manipulasi oleh whale dan marginalisasi komunitas. Mereka menyarankan agar Ether.Fi mempertimbangkan model distribusi yang lebih adil dan inklusif, seperti:
- Menerapkan sistem poin: Sistem ini dapat mempertimbangkan berbagai faktor seperti partisipasi aktif di forum komunitas, kontribusi terhadap pengembangan protokol, dan kepemilikan token eETH dalam jangka waktu tertentu.
- Menetapkan batas kepemilikan: Hal ini dapat membantu mencegah akumulasi token secara berlebihan oleh segelintir pihak, khususnya para “whale”.
- Melakukan distribusi bertahap: Skema ini memungkinkan penyesuaian berdasarkan perkembangan proyek, umpan balik dari komunitas, dan kinerja staking pengguna.
Reminder Airdrop Ether.Fi
Kontroversi distribusi airdrop Ether.Fi menjadi pengingat penting bagi para pengembang proyek kripto tentang pentingnya transparansi dan inklusivitas dalam merancang skema pembagian token. Airdrop seharusnya menjadi alat untuk mendorong pertumbuhan dan partisipasi komunitas secara menyeluruh.
Dengan merancang skema distribusi yang adil dan transparan, proyek kripto seperti Ether.Fi dapat menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan. Transparansi ini meliputi penjelasan rinci mengenai kriteria pemilihan penerima, persentase alokasi untuk tiap kriteria, dan alasan di balik pemilihan kriteria tersebut.
Baca juga: SLERF: Dari Presale yang Sukses Hingga Kesalahan Burning Token
Selain itu, penting bagi Ether.Fi untuk mempertimbangkan usulan komunitas dan melakukan penyesuaian terhadap skema distribusi sebelum pelaksanaan Season 2. Penyesuaian ini harus dilakukan secara terbuka dan dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh pengguna.
Ether.Fi memiliki peluang besar untuk tetap menjadi pemimpin dalam sektor liquid staking Ethereum. Namun, kontroversi ini menjadi tantangan yang perlu ditangani dengan baik. Dengan menerapkan prinsip transparansi, inklusivitas, dan kesediaan menerima masukan komunitas, Ether.Fi dapat mengelola kontroversi ini dan keluar sebagai protokol yang lebih kuat dan terpercaya.
